Legislator Minta Lada Putih Produksi Babel Bisa Dikonveriksan jadi Lada Hitam

28-02-2017 / KOMISI IV

 

Anggota tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV DPR ke Provinsi Bangka Belitung Firman Soebagyo  mengatakan potensi lada putih yang di hasilkan di Babel harus dikembangkan dan konversikan menjadi lada hitam, guna membangun perekonomian daerah setempat. 

 

"Membangun perekonomian cukup pada potensi sumber daya alam unggulan, disini potensinya menghasilkan lada putih, ini harus dikembangkan, bila perlu di konversikan menjadi lada hitam, sebab permintaan lada hitam lebih banyak," kata Firman saat mengunjungi BPTP di Babel, Senin (27/02/2017). 

 

Lebihlanjut Firman menjelaskan, satu hektar lada putih yang dihasilkan memperoleh pemasukan sebesar 600 juta dengan biaya operasional 160 juta. "Artinya ini memiliki potensi yang luar biasa, apalagi kalau menghasilkan lada hitam," ujarnya. 

 

Politisi partai Golkar itu berharap, ke depannya ada peneliti yang melakukan riset untuk dilakukan penggeseran dari lada putih menjadi lada hitam, agar laku di pasar internasional. 

 

" Kearifan lokal ini perlu digali, maka dari itu perlu dilakukan penelitian, apakah kulturnya cocok bila dilakukan konversi ke lada hitam, daya rasa bisa karena karakternya sama," jelasnya. 

 

Firman juga berharap  lada yang dihasilkan dapat dibuat  bahan olahan. " Lada kalau bisa ke depannya dijadikan bahan olahan untuk di ekspor, misalnya jadi herbal," ia menambahkan. 

 

Untuk itu pihaknya meminta pemerintah memberi pendampingan kepada para penghasil lada putih agar penghasilan petani lada ini dapat meningkat. 

 

" Ini harus ada pendampingan agar dapat menguasi pasaran hingga di ekspor, mungkin dari segi penanam hingga pengemasan untuk dijual, ini harus dikelola dengan baik," jelasnya. 

 

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi IV DPR Andi Nawir yang meminta pemerintah daerah untuk mengembangkan lada putih yang dihasilkan di Babel ini. 

 

"Keuntungannya kan besar ini, pemda harusnya bisa mewajibkan warganya untuk menanam lada di rumahnya, paling tidak 5 batang agar produksi bisa merata,"  katanya. 

 

"Ini perlu dikembangkan dan disosialiasaikan kepada masyarkat di Babel agar mereka mau menanam lada untuk jangka panjang, tidak hanya beberapa orang saja," lanjutnya.(rnm,mp) foto : Ria/mr.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...